Minggu, 15 Juni 2008

tentang Donut dan Penampilan


Teman-teman yang dimuliakan oleh Allah pasti sering melihat kue donut atau mungkin memakannya? Ada banyak macam donut di pasaran. Mulai dari yang mahal sampai yang sangat murah harganya. Mulai dari yang dikemas secara menarik sampai yang hanya di taruh di piring terbuka. Mulai dari yang terjamin higienisnya hingga yang terlihat jorok. Mulai dari yang menggugah hati sampai yang biasa-biasa saja. Nah, teman-teman jawab ya pertanyaan ini:
- Yang mana yang lebih enak dan anda suka donut di restoran seperti dunkin, J.Co atau donut yang berada di pasar tradisional?
- Mana yang lebih mahal donut yang ada di restoran atau yang ada di pasar tradisional?
- Mana yang lebih exclusive antara donut yang di restoran atau di pasar tradisional?
- Mana yang lebih enak dipandang antara donut yang di restoran atau di pasar tradisional?
- Mana yang lebih membuat anda tertarik antara donut di restoran dengan di pasar?
Seperti itu pulalah diri kita dalam berpakaian, pakaian yang kita kenakan menentukan nilai dan harga diri kita di mata masyarakat, apakah kita seperti donut yang dikemas rapi, bersih dan higienis serta mempunyai nilai tinggi ataukah kita hanya donut murah yang banyak di jual di pasaran yang bahkan sering kita lihat dilalerin. Teman-teman yang semoga dirakhmati oleh Allah, mari kita renungkan lagi apakah kita sudah benar-benar exclusive di mata masyarakat yang masih waras, lebih-lebih di mata Allah Subhanahu Wata’ala…
Be your self bukan berarti kita dapat mengekspresikan diri seenaknya, kata self berarti jiwa dan bila kita seorang muslim maka itulah jiwa kita sejatinya. Mari kita muhasabah diri kita sendiri tentang sudahkah kita muslim secara penampilan(pola berpakaian).
Akhir kata “ jangan jadi generasi bebek!!! Apalagi bebek yang Cuma ngikutin cara hidup orang-orang kafir.” Naudzubillah..
gaya hidup jahili adalah haram. Hanya saja dalam kenyataan justru membuat kita sangat prihatin dan sangat menyesal, sebab justru gaya hidup jahili (yang diharamkan) itulah yang melingkupi sebagian besar umat Islam. Fenomena ini persis seperti yang pernah disinyalir oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam . Beliau bersabda:Artinya: “Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat beberapa abad sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta”. Ada orang yang bertanya, “Ya Rasulullah, mengikuti orang Persia dan Romawi?” Jawab Beliau, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah z, shahih).

cangkir yang cantik


Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !" Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku. Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah. Yak 1 : 2 - 4 "Saudara-saudaraKu, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Alllah sedang membentuk anda. Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda.

Minggu, 01 Juni 2008

Belajar manajemen waktu


“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang2 yang beriman dan beramal sholeh, yang saling menasehati dalam kebenaran, saling menasehati dalam kesabaran.”(surat al-ashr ayat 1-3)
Disinilah Allah yang maha besar bersumpah dengan makhluknya yang bernama waktu. Mengapa Allah bersumpah dengan waktu?di dalam Al-Qur’an kita sering mendapati Allah bersumpah dengan makhluknya yang bernama waktu itu; wad dhuha, wal fajr, dll. Lalu, kenapa waktu yang Allah jadikan sumpahNya? Jawabannya, pertama disini beliau mengingatkan kita dengan tegas melalui ayat tersebut karena kita sering lalai terhadap waktu yang telah Dia berikan kepada kita. Kedua, Allah bersumpah dengan waktu yang seluruh makhluknya terikat pada waktu itu kecuali Allah yang Maha mengatur dan memelihara waktu.
Nah, dalam menyikapi ayat tersebut mari kita lihat telaah imam syafi’i rahimahullah yang berkata: “ andai tidak ada surat lain yang Allah turunkan selain surat ini, maka sudah cukuplah ayat ini untuk menjadi pedoman hidup manusia.” Apa maksudnya? Intisari surat ini adalah bahwa hidup itu merupakan kumpulan-kumpulan waktu, dan barang siapa yang tidak dapat menggunakan waktu dialah orang yang dijamin bakal merugi, seperti orang mati. Karena hidupnya seperti mayat yang beku, hidup tak sopan matipun bau. Ujuduhu ka-adamihi(keberadaannya seperti tak ada, karena tak ada gunanya) Naudzubillah…
And then, apa yang harus kita lakukan untuk menghindari predikat tersebut??dalam sehari-hari kita sering mendengar istilah manajemen waktu. Yak, manajemen dalam KBBI berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran/tujuan. Kemudian, kemana kita harus belajar manajemen itu sendiri?untuk menjawab pertanyaan ini maka kita harus bertanya dan menjawab kepada diri sendiri siapakah pastinya contoh nyata yang bisa menjadi guru kita dalam mewujudkan manajemen waktu yang baik dalam hidup??
Stop, Tidak perlu repot-repot mencari figur atau guru di luar sana, karena selama ini kita sudah punya tauladannya yaitu Rasulallah dan para sahabat. Nah, let’s we check it up..
Dalam kurun waktu 10 tahun Rasulallah SAW memimpin 80 peperangan dan dalam kurun waktu itupun beliau masih berhasil menjadikan istrinya menjadi istri yang sholehah, anaknya anak yang sholehah, beliau menjadi pembimbing kaumnya untuk menjadi orang yang sholeh, menjadi suami yang mesra bagi istrinya, santun terhadap pembantunya, penyayang kaum yang miskin dan berbagai prestasi lain yang perlu kita teladani.
Zaid bin tsabit mampu menguasai bahasa parsi dalam tempo hanya 2 bulan.
Abu hurairah masuk islam pada umur 60 tahun dan selalu menyertai Rasulallah dalam hidupnya. Beliau meninggal pada tahun 57 H. prestasinya luar biasa beliau meriwayatkan lebih dari 5374 hadits.
Syekh abu mahmud dari palestina, beliau mampu menghafal Al-Qur’an dalam waktu 3 bulan, dan luar biasanya padahal ia saat itu berusia 37 tahun.
To be continued yak… cuapek neh!